What's new?

Yay!
Kita bertemu lagi!

Assalamualaikum teman-teman di seluruh penjuru dunia!
Semoga semuanya pada sehat wal a'fiat!
Aamiin

Finally i'm back.
Kembali kesini, ke Rara's word-world.

Seriously, aku rindu sekali berceloteh disini.
Rinduuuuu sangat.
Dulu blog is like teman-gue-banget.
Karena setiap terjadi sesuatu, langsung deh ceritanya sama blog hahaha.

Dan, yup! I'm back here dengan membawa beraaaaaaaaagam cerita yang telah terjadi setelah postingan yang terakhir, sekitar 10 bulan yang lalu.

Ada apa, sih?

Ada banyak hal yang patut selalu kita syukuri tentunya.
Alhamdulillah, Allah masih memberikan aku umur di tahun 2017 ini, melewati 10 bulan kemarin.

Masih awal tahun nih! (mau masuk maret sih emang. besok banget!)
Semangat menyambut hari jangan berhenti disini, jangan cuma di awal tahun baru aja.
Semuanya harus tetap semangat, ya untuk menyambut hari-harinya.
Menuju kesuksesan.
Menuju masa depan yang cerah.
Menuju jodoh, si mas atau si neng,
serta menuju semua hal-hal yang baik tentunya, InshaAllah.

Postingan terakhir ku, kira kira 10 bulan yang lalu.
Bulan Mei.
Kalau dilihat tanggalnya, tanggal 3.
Itu sebenarnya bisa dibilang hari-hari menuju hari terburuk ku untuk berjumpa bingkisan pahit yang bernama, pengumuman SNMPTN.
Tanggal 9, satu hari sebelum tanggal seharusnya pengumuman SNMPTN, aku sedih.
Satu dari sekian strategi ku menuju perguruan tinggi serta jurusan yang aku inginkan pupus.
Aku sadar, aku memang jauh dari kata mumpuni dari jurusan dan perguruan tinggi yang ku inginkan itu.

Mungkin kalau kamu salah satu teman yang pernah aku ajak bicara saat SMA dulu, pasti ingat aku sangat menginginkan jurusan apa.
Ya, psikologi.

Jauh-jauh hari aku mematangkan diri, dan mengatakan bahwa bidang tersebut adalah, ya, itu passion ku.
Segala sesuatunya dengan bidang tersebut aku cari sedalam mungkin.
Lalu aku suka, aku paham dan aku yakin aku akan menjadi bagian dari mereka.

Tapi tidak. Tidak terjadi. Gagal.
Tapi tidak apa-apa.
Baru satu strategi, kok yang pupus.
Tenang, masih banyak, kataku waktu itu.

Setelah gagal, sebelum menuju perjuangan kembali untuk tanggal 31 Mei.
Aku diterima oleh perguruan tinggi impian ku, melewati jalur yang berbeda, juga untuk jurusan yang berbeda.

Universitas Indonesia, adakah yang belum berkenalan dengan kampus kuning ini?

Melalui jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar, aku diterima menjadi mahasiswi D3 Universitas Indonesia untuk jurusan Komunikasi Hubungan Masyarakat.
Senang? Tentu.
Karena aku tak perlu lagi berkutat dengan soal-soal SBMPTN itu.
Mungkin agak terlihat seperti "mudah menyerah", namun aku rasa itu salah satu cara ku untuk mempertahankan sesuatu yang tidak datang untuk kedua kali.

Lalu, aku resmi, benar-benar resmi menjadi mahasiswi, Mei tahun lalu.

Apakah aku kecewa dengan gagalnya aku menjadi mahasiswi psikologi?
Tidak.
Karena aku yakin, ini semua ialah takdir dari Allah.
Juga aku yakin, seluruh takdir yang telah ditetapkan Allah ialah yang terbaik.

Nah, setelah diketahui secara mendalam pun, aku tersadari bahwa,
Hubungan Masyarakat memiliki banyak nilai yang serupa di dalam diriku.
Percaya atau tidak, ternyata sudah Allah tunjukan itu sebenarnya sejak awal.
Dimana saat aku merasa aku suka dan paham psikologi,
ternyata hal kecil yang kusukai merupakan bagian dari jurusan hubungan masyarakat.

Lucu.
Allah ternyata sudah menunjukan semua hal itu dari awal.
Mungkin Allah ingin melihat kegagalan ku menjadi sebuah semangat yang baru.
Mungkin Allah ingin melihat seberapa terpurukah aku akan takdirnya,
juga seberapa besar usahaku semangatku untuk dapat berkuliah di kampus harapan seluruh siswa di Indonesia bahkan luar negeri itu.

Kesimpulannya, aku sudah hampir 10 bulan menjadi mahasiswi.
Tidak ada lagi kata "aku masih anak kecil"
Tidak ada lagi kata "aku takut"
Tidak ada lagi kata "menyerah"

Karena keberadaan ku disini merupakan amanah dari Allah,
untuk membahagiakan syurga-ku, Mama dan Papa.
Menjadi pribadi yang lebih baik, berkualitas dan tentunya berguna.

Berguna untuk apa saja,
untuk keluarga,
sahabat,
teman,
daerah,
bangsa,
negara,
dan tentunya
untuk diri sendiri.

dan, ya,
tentunya sudah banyak sekali yang aku lakukan disini, selama menjadi mahasiswi.
Maklumlah, mahasiswi perantau.
Terlalu banyak rasa homesick dibandingkan rasa menyenangkan menuntut ilmu di kota orang.

TAPI JANGAN LUPA LAGI
Bersyukur, bersyukur, bersyukur.
Semoga semuanya akan menjadi indah pada waktunya.
Aamiin yaa Rabb.




Sekian kisah dariku, tunggu kisahku selanjutnya, ya!

Salam hangat,
Depok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Just Give Me a Reason P!NK

Angan

Sherina- Cinta Pertama dan Terakhir :")